\Dalam dunia industri, penggunaan hoist dan rigging accessories sangat penting untuk proses pengangkatan dan pemindahan beban berat. Namun, kegiatan ini juga termasuk kategori berisiko tinggi, sehingga penerapan standar keselamatan mutlak diperlukan.

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh berbagai standar dan praktik terbaik untuk menjaga keselamatan kerja saat menggunakan hoist dan peralatan rigging, termasuk inspeksi, penggunaan yang benar, dan pelatihan operator.


Mengapa Keselamatan Hoist dan Rigging Itu Penting?

Kesalahan dalam penggunaan hoist atau rigging bisa menyebabkan:

  • Cedera serius atau kematian
  • Kerusakan alat dan material
  • Kerugian operasional dan biaya tambahan
  • Pelanggaran hukum atau peraturan keselamatan kerja

Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki SOP dan standar keselamatan dalam operasi lifting.

1. Patuhi Standar Internasional dan Nasional

Gunakan hoist dan rigging accessories yang sesuai dengan standar berikut:

StandarDeskripsi Singkat
ASME B30 SeriesStandar dari American Society of Mechanical Engineers untuk hoist, slings, dan rigging
OSHA (CFR 1910/1926)Regulasi keselamatan kerja di industri dan konstruksi
SNIStandar Nasional Indonesia untuk alat angkat dan angkut
EN 13157, EN 1677Standar Eropa untuk peralatan lifting dan rigging

2. Lakukan Inspeksi Rutin Sebelum Penggunaan

Inspeksi visual harian wajib dilakukan oleh operator atau teknisi terlatih.

Cek pada hoist:

  • Rantai atau wire rope: tidak aus, berkarat, atau putus
  • Rem dan pengait (hook): berfungsi sempurna
  • Fungsi naik/turun: tidak ada delay atau suara tidak normal

Cek pada rigging accessories:

  • Shackle, sling, turnbuckle, dll: tidak bengkok atau retak
  • Label kapasitas: masih terbaca jelas
  • Tidak ada korosi berat

Lakukan inspeksi menyeluruh berkala (bulanan atau tahunan) oleh tenaga ahli tersertifikasi.


3. Gunakan Sesuai Kapasitas Beban

Setiap alat punya batas beban maksimum (WLL / SWL).
Jangan pernah melebihi kapasitas, karena:

  • Meningkatkan risiko kegagalan alat
  • Melanggar standar keselamatan
  • Dapat menyebabkan kecelakaan fatal

Gunakan safety factor sesuai rekomendasi standar, biasanya antara 4:1 hingga 7:1 tergantung aplikasinya.


4. Pelatihan Operator yang Memadai

Hanya operator terlatih dan bersertifikat yang boleh mengoperasikan hoist dan rigging.

Pelatihan meliputi:

  • Teknik pengangkatan yang benar
  • Pembacaan WLL dan sudut lifting
  • Komunikasi sinyal pengangkatan (rigging hand signals)
  • Tindakan darurat saat alat gagal

Rutin lakukan refresher training untuk menghindari human error.


5. Perhatikan Kondisi Lingkungan Kerja

Beberapa faktor lingkungan bisa meningkatkan risiko saat menggunakan hoist dan rigging:

  • Cuaca buruk (hujan, angin kencang)
  • Pencahayaan yang kurang
  • Lantai licin atau tidak rata
  • Lokasi sempit atau tinggi

Pastikan area kerja aman dan terkendali sebelum pengangkatan dimulai.

6. Gunakan Aksesori Tambahan untuk Keamanan Tambahan

Beberapa alat bantu yang dapat meningkatkan keselamatan lifting antara lain:

  • Load limiter / overload protection
  • Spreader bar untuk distribusi beban
  • Tag line untuk menjaga stabilitas beban
  • Sling protector untuk menghindari gesekan tajam

7. Dokumentasi dan Catatan Lifting

Simpan catatan berikut:

  • Riwayat inspeksi alat
  • Sertifikat kalibrasi dan pengujian beban
  • Laporan kecelakaan / insiden
  • Catatan pelatihan operator

Ini penting untuk audit keselamatan dan bukti kepatuhan terhadap regulasi.

Kesimpulan

Keselamatan dalam penggunaan hoist dan rigging accessories bukan hanya tanggung jawab teknisi, tetapi bagian dari budaya kerja perusahaan.

Dengan mematuhi standar internasional, melakukan inspeksi rutin, memberikan pelatihan berkala, dan memperhatikan kondisi kerja, Anda bisa mengurangi risiko dan menciptakan lingkungan kerja yang aman serta produktif.

Ingat, satu kelalaian kecil bisa berakibat fatal.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *